Pacaran Yang Sehat
Pada saat ini, perilaku pacaran kebanyaka remaja sudah terlalu bebas, bayak ditemukan kekerasan , pergaulan yang bebas .sebagai remaja kita harus memgantisipasi hal hal tersebut.
Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan, terutama oleh remaja
adalah dengan melakukan pacaran yang ”sehat”. Pacaran yang ”sehat”
adalah pacaran yang memenuhi kriteria ”sehat”, baik sehat fisik, sehat
psikis, sehat sosial, maupun sehat seksual .
- Sehat fisik. Pacaran dikatakan sehat secara fisik jika dalam aktivitas berpacaran tersebut tidak ditemui adanya kekerasan secara fisik. Nah, itu berarti bahwa walaupun remaja putra secara fisik memang lebih kuat dari remaja putri, bukan berarti remaja putra dapat seenaknya menindas ataupun memanipulasi remaja putri secara fisik.
- Sehat psikis. Pacaran dikatakan sehat secara psikis, jika sepasang individu yang menjalaninya mampu saling berempati serta mengungkapkan dan mengendalikan emosinya dengan baik, saling percaya, saling menghargai, dan saling menghormati. Dengan demikian, hubungan di antara keduanya menjadi lebih nyaman, saling pengertian, dan juga ada keterbukaan.
- Sehat sosial. Pacaran dikatakan sehat secara sosial jika aktivitas berpacaran tersebut tidak bersifat saling mengikat atau mengisolasi pasangan. Artinya, walaupun remaja putra dan putri terikat dalam komitmen pacaran, namun hubungan sosial masing-masing mereka dengan individu lain tetap harus dijaga dan sebaiknya remaja putra atau putri tidak hanya terfokus pada pacar atau pasangannya saja.
- Sehat seksual. Kemudian, pacaran juga harus sehat secara seksual. Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko. Karena adanya resiko yang harus ditanggung akibat tindak seksual yang mereka lakukan, maka aktivitas percaran yang mereka lakukan tidak lagi disebut sebagai pacaran yang ”sehat”.
Nah..bagaimana agar pacaran kita sehat dan tetap awet?
Disini kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita
lakukan memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin
saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling
menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara
secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh
pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit
diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana
mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau
memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
jarang banget pacaran yang diperlakukan cara seperti di atas itu gan ...
BalasHapus