ENTRI POPULER
-
Puting susu adalah bagian paling sensitif pada payudara perempuan yang tidak boleh disentuh oleh laki-laki manapun kecuali suami sen...
-
Anda telah menjalin hubungan dengan seorang pria yang spesial. Namun Anda masih ragu apakah dirinya ingin menjalani hubungan yang lebi...
-
POLISI Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!? Jony : waktu ngendarain mobil, ke...
-
Tanda-Tanda Seorang Cowok Suka Sama Cewek (Naksir) Bagi taman teman cewek mungkin masih bingung membedakan cowok yang suka atau naksir ...
-
Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya dengan menatap ma...
-
Jancok, jancuk atau dancok adalah sebuah kata khas Surabaya yang telah banyak tersebar hingga meluas ke daerah kulonan (Jawa Timur seb...
-
Artikel ini memberikan informasi untuk dapat memasuki pikiran cewek itu dan lebih dekat dengannya. Ingat dasar keberanian adalah modal ya...
-
Pernikahan merupakan suatu jalan untuk memulai suatu babak babak baru dalam kehidupan seseorang. Bagi seorang wanita, menikah merupakan tem...
-
Tanaman binahong banyak dijumpai disekitar kita dan bisa dijadikan sebagai tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai...
-
Arti Mimpi Seks Makna Mimpi Seksual Anda - Mimpi tidak hanya sekedar buah tidur. Mimpi bisa menjadi petunjuk yang menandakan kondisi s...
Home
»
Cinta
,
Info
»
Empat Gaya Pertengkaran Pemicu Perpisahan
Tak ada yang salah dengan pertengkaran. Tapi jangan sampai pertengkaran dipenuhi drama sehingga masalah yang diperdebatkan tak kunjung selesai atau justru bertambah parah.
Gottman Relationship Institute, sebuah badan yang melakukan terapi dan konseling pada pasangan berbasis di Amerika Serikat, mengindentifikasi empat gaya pertengkaran paling beresiko memicu perpisahan. Kenali cirinya, agar anda bisa menghindarinya.
1. Apakah Anda suka menghina?
Jika anda tidak menghormati pasangan ketika bertengkar, segera lakukan intropeksi diri. Anda tentu ingin tetap dihormati pasangan, jadi lakukan juga hal itu padanya. Rasa tak menghormati juga bisa muncul karena banyak hal.
"pahami sumber kata penghinaan itu berasal. Mungkin ada pengalaman masa lalu, yang tidak terkait dengan hubungan. Rasa kesal yang terpendam membuat amarah meledak dan sangat merusak hubungan," kata Arpita Anand, seorang psikolog, dikutip dari Idiva.
2. Penuh kritik
Saling mengkritik dengan pasangan, memang baik. Tapi, jangan sampai pasangan selalu merasa salah dimata Anda. Seringkali, pertengkaran dipicu karena anda melontarkan kritik dengan cara yang menyakitkan. Padahal, ada banyak cara untuk mengkritik pasangan dengan cara lebih manis.
"Belajarlah untuk mempertanyakan motif dibalik kritik anda. Jika ingin memberitahu sesuatu, anda bisa membuat pernyataan positif yang anda yakini benar. Kemudian, berbicaralah tentang aspek-aspek negatifnya," kata Neeta Shetty, seorang psikolog.
Jangan menggunakan frase seperti, "kamu tidak akan pernah berubah" dan "saya tidak berharap sesuatu yang lebih baik dari kamu". Pendekatan anda harus positif, usahakan untuk selalu menghindari pernyataan menyudutkan.
3. Anda selalu memilih diam?
Diam juga salah satu hal yang sangat merusak hubungan. Masalah yang seharusnya diselesaikan dengan saling berbicara, malah menumpuk karena anda memilih diam.
"Beberapa orang memilih diam, tak melakukan komunikasi dan ingin pasangannya menyadari sediri kesalahan yang dilakukannya. Faktanya, pikiran Anda tak bisa dibaca, sadari itu!" kata Netty.
4. Selalu merasa jadi korban
Menempatkan diri anda selalu jadi korban dan pasrah, sementara pasangan adalah orang yang selalu salah? Bisa jadi anda, "ratu drama". Masalah kecil bisa jadi besar, hanya gara-gara emosi Anda yang meluap-luap.
Jangan biarkan emosi menguasai dengan merasa Anda adalah orang yang paling dirugikan. Pertengkaran bisa jadi semakin panas saat Anda mulai bersikap penuh drama. Jangan biarkan hanya karena itu, hubungan berujung perpisahan.
Empat Gaya Pertengkaran Pemicu Perpisahan
Tak ada yang salah dengan pertengkaran. Tapi jangan sampai pertengkaran dipenuhi drama sehingga masalah yang diperdebatkan tak kunjung selesai atau justru bertambah parah.
Gottman Relationship Institute, sebuah badan yang melakukan terapi dan konseling pada pasangan berbasis di Amerika Serikat, mengindentifikasi empat gaya pertengkaran paling beresiko memicu perpisahan. Kenali cirinya, agar anda bisa menghindarinya.
1. Apakah Anda suka menghina?
Jika anda tidak menghormati pasangan ketika bertengkar, segera lakukan intropeksi diri. Anda tentu ingin tetap dihormati pasangan, jadi lakukan juga hal itu padanya. Rasa tak menghormati juga bisa muncul karena banyak hal.
"pahami sumber kata penghinaan itu berasal. Mungkin ada pengalaman masa lalu, yang tidak terkait dengan hubungan. Rasa kesal yang terpendam membuat amarah meledak dan sangat merusak hubungan," kata Arpita Anand, seorang psikolog, dikutip dari Idiva.
2. Penuh kritik
Saling mengkritik dengan pasangan, memang baik. Tapi, jangan sampai pasangan selalu merasa salah dimata Anda. Seringkali, pertengkaran dipicu karena anda melontarkan kritik dengan cara yang menyakitkan. Padahal, ada banyak cara untuk mengkritik pasangan dengan cara lebih manis.
"Belajarlah untuk mempertanyakan motif dibalik kritik anda. Jika ingin memberitahu sesuatu, anda bisa membuat pernyataan positif yang anda yakini benar. Kemudian, berbicaralah tentang aspek-aspek negatifnya," kata Neeta Shetty, seorang psikolog.
Jangan menggunakan frase seperti, "kamu tidak akan pernah berubah" dan "saya tidak berharap sesuatu yang lebih baik dari kamu". Pendekatan anda harus positif, usahakan untuk selalu menghindari pernyataan menyudutkan.
3. Anda selalu memilih diam?
Diam juga salah satu hal yang sangat merusak hubungan. Masalah yang seharusnya diselesaikan dengan saling berbicara, malah menumpuk karena anda memilih diam.
"Beberapa orang memilih diam, tak melakukan komunikasi dan ingin pasangannya menyadari sediri kesalahan yang dilakukannya. Faktanya, pikiran Anda tak bisa dibaca, sadari itu!" kata Netty.
4. Selalu merasa jadi korban
Menempatkan diri anda selalu jadi korban dan pasrah, sementara pasangan adalah orang yang selalu salah? Bisa jadi anda, "ratu drama". Masalah kecil bisa jadi besar, hanya gara-gara emosi Anda yang meluap-luap.
Jangan biarkan emosi menguasai dengan merasa Anda adalah orang yang paling dirugikan. Pertengkaran bisa jadi semakin panas saat Anda mulai bersikap penuh drama. Jangan biarkan hanya karena itu, hubungan berujung perpisahan.
Ditulis Oleh : Unknown
Artikel
Empat Gaya Pertengkaran Pemicu Perpisahan
ini ditulis oleh
Unknown
pada hari
Rabu, 20 Februari 2013
. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang
Empat Gaya Pertengkaran Pemicu Perpisahan
dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.
Langganan:
Posting Komentar
(RSS)
mending memilih diam :)
BalasHapus