ENTRI POPULER
-
Puting susu adalah bagian paling sensitif pada payudara perempuan yang tidak boleh disentuh oleh laki-laki manapun kecuali suami sen...
-
Anda telah menjalin hubungan dengan seorang pria yang spesial. Namun Anda masih ragu apakah dirinya ingin menjalani hubungan yang lebi...
-
POLISI Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!? Jony : waktu ngendarain mobil, ke...
-
Tanda-Tanda Seorang Cowok Suka Sama Cewek (Naksir) Bagi taman teman cewek mungkin masih bingung membedakan cowok yang suka atau naksir ...
-
Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya dengan menatap ma...
-
Jancok, jancuk atau dancok adalah sebuah kata khas Surabaya yang telah banyak tersebar hingga meluas ke daerah kulonan (Jawa Timur seb...
-
Artikel ini memberikan informasi untuk dapat memasuki pikiran cewek itu dan lebih dekat dengannya. Ingat dasar keberanian adalah modal ya...
-
Pernikahan merupakan suatu jalan untuk memulai suatu babak babak baru dalam kehidupan seseorang. Bagi seorang wanita, menikah merupakan tem...
-
Tanaman binahong banyak dijumpai disekitar kita dan bisa dijadikan sebagai tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai...
-
Arti Mimpi Seks Makna Mimpi Seksual Anda - Mimpi tidak hanya sekedar buah tidur. Mimpi bisa menjadi petunjuk yang menandakan kondisi s...
Home
»
Info
,
Kesehatan
»
Terlalu Banyak Konsumsi Margarin Tingkatkan Risiko Sakit Jantung
Untuk mengurangi asupan lemak jenuh dari produk hewani, para pakar telah lama menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak lemak nabati tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid atau PUFA) seperti yang terdapat pada margarin. Namun baru-baru ini tim peneliti dari AS mengklaim bahwa fakta itu tidak benar.
Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti kembali menganalisis sebuah studi yang dilakukan di Sydney, Australia antara tahun 1966-1973. Studi tersebut melibatkan 458 partisipan pria berusia 30-59 tahun yang pernah mengalami serangan jantung atau angina (nyeri di dada yang biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner).
Separuh partisipan disarankan untuk mengurangi konsumsi lemak hewaninya dan menggantinya dengan salah satu sumber lemak nabati tak jenuh jamak lainnya yaitu minyak safflower (hampir sama dengan minyak bunga matahari) dan margarin dari minyak safflower.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (8/2/2013), dari situ diketahui bahwa partisipan yang makan lebih banyak produk ini berpeluang dua kali lebih tinggi untuk meninggal dunia akibat penyakit apapun, termasuk penyakit jantung.
Lagipula dalam studi ini peneliti melihat adanya konsistensi pengamatan terhadap dampak peningkatan konsumsi omega 6 dari asam lemak tak jenuh jamak. Omega 6 atau biasa disebut juga dengan asam linoleik sendiri banyak ditemukan pada pola makan ala Barat, terutama pada minyak sayuran seperti minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak safflower, minyak kedelai dan margarin yang terbuat dari minyak-minyak ini.
Sebab sekali masuk ke dalam tubuh, lemak tak jenuh jamak ini akan diubah menjadi zat kimia yang disebut Arachidonic Acid yang dapat memicu pelepasan zat kimia lain, yang mengakibatkan peradangan, penyebab utama penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung.
Meski banyak yang mengkritisi temuan ini, ada juga pakar yang menganggap studi ini memberikan wawasan positif.
"Meski seharusnya minyak sayur dan margarine dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah serta meningkatkan penurunan berat badan, termasuk kesehatan secara umum, tapi keduanya merupakan salah satu jenis makanan yang paling banyak mengalami perubahan kimiawi. Oleh karena itu keduanya seharusnya tidak dikatakan sebagai makanan sehat," pungkas Victoria Taylor, pakar diet senior dari British Heart Foundation.
Terlalu Banyak Konsumsi Margarin Tingkatkan Risiko Sakit Jantung
Untuk mengurangi asupan lemak jenuh dari produk hewani, para pakar telah lama menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak lemak nabati tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid atau PUFA) seperti yang terdapat pada margarin. Namun baru-baru ini tim peneliti dari AS mengklaim bahwa fakta itu tidak benar.
Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti kembali menganalisis sebuah studi yang dilakukan di Sydney, Australia antara tahun 1966-1973. Studi tersebut melibatkan 458 partisipan pria berusia 30-59 tahun yang pernah mengalami serangan jantung atau angina (nyeri di dada yang biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner).
Separuh partisipan disarankan untuk mengurangi konsumsi lemak hewaninya dan menggantinya dengan salah satu sumber lemak nabati tak jenuh jamak lainnya yaitu minyak safflower (hampir sama dengan minyak bunga matahari) dan margarin dari minyak safflower.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (8/2/2013), dari situ diketahui bahwa partisipan yang makan lebih banyak produk ini berpeluang dua kali lebih tinggi untuk meninggal dunia akibat penyakit apapun, termasuk penyakit jantung.
Lagipula dalam studi ini peneliti melihat adanya konsistensi pengamatan terhadap dampak peningkatan konsumsi omega 6 dari asam lemak tak jenuh jamak. Omega 6 atau biasa disebut juga dengan asam linoleik sendiri banyak ditemukan pada pola makan ala Barat, terutama pada minyak sayuran seperti minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak safflower, minyak kedelai dan margarin yang terbuat dari minyak-minyak ini.
Sebab sekali masuk ke dalam tubuh, lemak tak jenuh jamak ini akan diubah menjadi zat kimia yang disebut Arachidonic Acid yang dapat memicu pelepasan zat kimia lain, yang mengakibatkan peradangan, penyebab utama penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung.
Meski banyak yang mengkritisi temuan ini, ada juga pakar yang menganggap studi ini memberikan wawasan positif.
"Meski seharusnya minyak sayur dan margarine dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah serta meningkatkan penurunan berat badan, termasuk kesehatan secara umum, tapi keduanya merupakan salah satu jenis makanan yang paling banyak mengalami perubahan kimiawi. Oleh karena itu keduanya seharusnya tidak dikatakan sebagai makanan sehat," pungkas Victoria Taylor, pakar diet senior dari British Heart Foundation.
Ditulis Oleh : Unknown
Artikel
Terlalu Banyak Konsumsi Margarin Tingkatkan Risiko Sakit Jantung
ini ditulis oleh
Unknown
pada hari
Minggu, 10 Februari 2013
. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang
Terlalu Banyak Konsumsi Margarin Tingkatkan Risiko Sakit Jantung
dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.
Langganan:
Posting Komentar
(RSS)
untung ga terlalu sering makan margarine...
BalasHapusthanks gan info nya
Wah musti kurangin nih...tp enak margarin..
BalasHapusYah emank gtu dampaknya...
BalasHapusthanks you for sharing...!
BalasHapusthanks you for sharing...!
BalasHapusthanks you for sharing...!
BalasHapus