ENTRI POPULER
-
Puting susu adalah bagian paling sensitif pada payudara perempuan yang tidak boleh disentuh oleh laki-laki manapun kecuali suami sen...
-
Anda telah menjalin hubungan dengan seorang pria yang spesial. Namun Anda masih ragu apakah dirinya ingin menjalani hubungan yang lebi...
-
POLISI Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!? Jony : waktu ngendarain mobil, ke...
-
Tanda-Tanda Seorang Cowok Suka Sama Cewek (Naksir) Bagi taman teman cewek mungkin masih bingung membedakan cowok yang suka atau naksir ...
-
Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya dengan menatap ma...
-
Jancok, jancuk atau dancok adalah sebuah kata khas Surabaya yang telah banyak tersebar hingga meluas ke daerah kulonan (Jawa Timur seb...
-
Artikel ini memberikan informasi untuk dapat memasuki pikiran cewek itu dan lebih dekat dengannya. Ingat dasar keberanian adalah modal ya...
-
Pernikahan merupakan suatu jalan untuk memulai suatu babak babak baru dalam kehidupan seseorang. Bagi seorang wanita, menikah merupakan tem...
-
Tanaman binahong banyak dijumpai disekitar kita dan bisa dijadikan sebagai tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai...
-
Arti Mimpi Seks Makna Mimpi Seksual Anda - Mimpi tidak hanya sekedar buah tidur. Mimpi bisa menjadi petunjuk yang menandakan kondisi s...
Home
»
Cerpen
»
Indahnya Hidup ini
“Waktu” ya itu sebutan yang pas untuk salah satu hal yang kejam di dunia. Begitu cepatnya waktu berlalu tanpa memikirkan bagaimana seseorang seharusnya bertindak. Hai namaku Niken Amanda Putri aku biasa dipanggil Manda, umurku 15 tahun kini aku duduk di bangku kelas X di salah satu SMA negeri didaerahku. Ini hari sabtu semua remaja keluar rumah menghabiskan sisa malam bersama pacar mereka masing–masing tidak seperti aku ini yang menjomblo yang hanya diam dikamar menonton film–film romantis yang penuh drama. Jujur terkadang itu sangat membosankan aku juga ingin keluar bersama teman–teman ku ahh tapi aku dilarang keluar malam oleh orang tua ku kecuali kalau aku ada tugas kelompok yang harus aku kerjakan.
“Ndaa, Manda, ayo anterin mama ke Ramayana sebentaaarr!” ahh suara Ibu ku mengganguku saja. Aku bingung dengan orang-orang rumah ini disaat aku sangat ingin keluar rumah tak satupun dari mereka yang mengajakku untuk keluar rumah ya walaupun hanya sekedar mencari angin segar, tapi disaat aku sedang asyik berpacaran dengan laptop yang berisi drama film romantis aku malah diajak pergi. Argghh memang
menyebalkan.
“Iya maa, aku siap-siap sekarang” sahut ku dari kamar.
Aku dan Ibu ku tiba di tempat yang dimaksud pukul 21.00 bisa dibayangkan ini jam berapa? tadi kami berangkat dari rumah pukul 20.00 padahal jarak dari rumah ke Tiara itu tidak terlalu jauh hanya karena macet dijalan yang menggangu perjalanan kami.
“Ma, aku ke tempat main ya.” Aku bosan hanya mengikuti kemana langkah Ibuku berjalan.
“Iya hati-hati. Nanti kalo udah selesai mama cari kesana ya.” Aku segera menuju arena bermain.
Tak sengaja aku sangat ingin bermain bom-bom car, aku segera membeli tiket nya. Tanpa tunggu panjang aku langsung memilih car yang aku ingin kan. “uuuuu, jedaaarrrr, jedeerrrr!” . Permainan yang seru itu cepat sekali berakhir, padahal aku masih ingin bermain itu tapi uang ku tidak cukup untuk membeli tiket nya lagi.
“kriuk.. kriuk..kriuk” terdengar suara cacing-cacing diperutku yang menginginkan sogokan makanan dari majikannya, akhirnya untuk mengganjal perut aku membeli pop corn. Sambil memakan pop corn aku melihat anak-anak kecil yang sangat lucu dengan kepolosan dan keluguan mereka bermain tanpa memikirkan beban apapun. Tiba-tiba aku teringat sesuatu hal, pada saat aku masih seumuran mereka aku sering diajak bermain kesini oleh bapakku. Aku bermain sangat senang riang gembira, pada saat itu aku paling senang bermain kereta api. Aku berkhayal menjadi seorang masinis. Bapak ku dengan setia dan penuh kasih sayang menjaga ku pada saat aku bermain, hampir tidak sedetikpun beliau meninggalkan ku. Aku ingin kembali ke masa kecil ku yang penuh kebahagian tanpa memikirkan masalah diotak ku. Pada saat itu yang aku tau hanya bermain dan kesenangan.
“Ahh apasih itu masa kecil sekarang kamu udah besar” gumamku dalam hati.
Jujur dalam hati aku sudah lama tidak bermain di arena bermain, semenjak aku kelas 4 SD aku hanya menghabiskan waktu ku untuk menonton TV dirumah atau bermain kerumah temanku atau tidak aku dan teman-teman bermain ke sawah milik temanku. Waktu hampir kurang lebih 2 tahunan itu aku habiskan tanpa merasakan dunia games elektronik di arena bermain. Waktu itu aku habiskan untuk mencari teman dan mengenal lingkungan. Bermain bersama teman itu sungguh mengasyikkan apalagi menginjak-injak tanah sawah usai panen. Itu sangat menyenangkan. Bermain secara tradisional seperti itu tidak kalah seru nya dengan bermain di arena bermain. Hal yang selalu aku ingat pada saat itu adalah Ibuku selalu memarahiku apabila aku pulang lewat jam 3 sore dan dalam keadaan celana basah, penuh cucuran keringat dan kulit menjadi hitam setelah itu beliau selalu berkata “kamu itu cewek, liat tuh kulit hitem, berminyak, bau keringat. Mandi dulu sana abis itu tidur siang” hahaha itu adalah pelengkap hariku. Rasanya kalau Ibu ku tidak mengomeli ku sehari saja hidup tidak lengkap. Aku sangat rindu masa-masa itu.
Pada saat aku SMP aku pindah rumah jauh dari dunia sawah dan teman-teman ku. Kini aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Sekarang aku tinggal di suatu pedesaan yang tepat saat itu dibelakang rumahku ada pantai. Aku sering bermain kesana pada saat jam 5 sore, biasanya aku kesana bersama kakak ketiga ku. Sungguh menyenangkan jujur aku tidak pernah tau yang namanya pantai, keindahan pantai dengan pasir putih hanya dapat aku lihat dari film-film yang aku sering aku tonton. Tapi kali ini aku merasakannya ya walaupun pantainya tidak terlalu bersih dan berpasir hitam. Angin pantai sangat segar untuk menghilangkan stres, kejenuhan dan juga menghilangkan kegerahan. Hal yang paling aku suka pada saat berada dipantai itu adalah berfoto-foto dan jalan menyusuri garis pantai berdua bersama kakaku haha kami seperti dua sejoli yang sedang berpacaran.
Tak kurasa kini aku sudah besar dan berumur 15 tahun. Masa kecil hingga remaja ku penuh dengan keindahan, keceriaan rasanya aku sangat ingin kembali ke masa-masa indah itu tanpa masalah sedikit pun. Aku sangat meyadari betul semakin umur kita bertambah masalah yang datang menghampiri kita juga bertambah. Aku selalu mengahadapi masalah hidupku hanya senyuman, karena aku memiliki Bapak yang sangat menyayangi ku dengan sepenuh hatinya, dan aku memiliki Ibu yang selalu mengingatkan dan mengajariku tentang hal-hal yang baik, selain itu aku memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat sayang kepadaku dan selalu menjaga ku. Aku sangat menyayangi mereka, walaupun terkadang mereka sedikit menjengkel kan ku tapi tanpa mereka aku bukan apa-apa. Aku akan terus berusaha dan tidak akan menyerah aku akan selalu memberikan senyuman ku untuk mereka orang-orang yang aku sayangi. Ini lah aku, Sukma dulu, sekarang dan selamanya akan terus bersemangat dan akan terus selalu tersenyum untuk mereka. Aku sayang kalian semua.
Cerpen Karangan: Ayu Sukmawathi
Indahnya Hidup ini
“Waktu” ya itu sebutan yang pas untuk salah satu hal yang kejam di dunia. Begitu cepatnya waktu berlalu tanpa memikirkan bagaimana seseorang seharusnya bertindak. Hai namaku Niken Amanda Putri aku biasa dipanggil Manda, umurku 15 tahun kini aku duduk di bangku kelas X di salah satu SMA negeri didaerahku. Ini hari sabtu semua remaja keluar rumah menghabiskan sisa malam bersama pacar mereka masing–masing tidak seperti aku ini yang menjomblo yang hanya diam dikamar menonton film–film romantis yang penuh drama. Jujur terkadang itu sangat membosankan aku juga ingin keluar bersama teman–teman ku ahh tapi aku dilarang keluar malam oleh orang tua ku kecuali kalau aku ada tugas kelompok yang harus aku kerjakan.
“Ndaa, Manda, ayo anterin mama ke Ramayana sebentaaarr!” ahh suara Ibu ku mengganguku saja. Aku bingung dengan orang-orang rumah ini disaat aku sangat ingin keluar rumah tak satupun dari mereka yang mengajakku untuk keluar rumah ya walaupun hanya sekedar mencari angin segar, tapi disaat aku sedang asyik berpacaran dengan laptop yang berisi drama film romantis aku malah diajak pergi. Argghh memang
menyebalkan.
“Iya maa, aku siap-siap sekarang” sahut ku dari kamar.
Aku dan Ibu ku tiba di tempat yang dimaksud pukul 21.00 bisa dibayangkan ini jam berapa? tadi kami berangkat dari rumah pukul 20.00 padahal jarak dari rumah ke Tiara itu tidak terlalu jauh hanya karena macet dijalan yang menggangu perjalanan kami.
“Ma, aku ke tempat main ya.” Aku bosan hanya mengikuti kemana langkah Ibuku berjalan.
“Iya hati-hati. Nanti kalo udah selesai mama cari kesana ya.” Aku segera menuju arena bermain.
Tak sengaja aku sangat ingin bermain bom-bom car, aku segera membeli tiket nya. Tanpa tunggu panjang aku langsung memilih car yang aku ingin kan. “uuuuu, jedaaarrrr, jedeerrrr!” . Permainan yang seru itu cepat sekali berakhir, padahal aku masih ingin bermain itu tapi uang ku tidak cukup untuk membeli tiket nya lagi.
“kriuk.. kriuk..kriuk” terdengar suara cacing-cacing diperutku yang menginginkan sogokan makanan dari majikannya, akhirnya untuk mengganjal perut aku membeli pop corn. Sambil memakan pop corn aku melihat anak-anak kecil yang sangat lucu dengan kepolosan dan keluguan mereka bermain tanpa memikirkan beban apapun. Tiba-tiba aku teringat sesuatu hal, pada saat aku masih seumuran mereka aku sering diajak bermain kesini oleh bapakku. Aku bermain sangat senang riang gembira, pada saat itu aku paling senang bermain kereta api. Aku berkhayal menjadi seorang masinis. Bapak ku dengan setia dan penuh kasih sayang menjaga ku pada saat aku bermain, hampir tidak sedetikpun beliau meninggalkan ku. Aku ingin kembali ke masa kecil ku yang penuh kebahagian tanpa memikirkan masalah diotak ku. Pada saat itu yang aku tau hanya bermain dan kesenangan.
“Ahh apasih itu masa kecil sekarang kamu udah besar” gumamku dalam hati.
Jujur dalam hati aku sudah lama tidak bermain di arena bermain, semenjak aku kelas 4 SD aku hanya menghabiskan waktu ku untuk menonton TV dirumah atau bermain kerumah temanku atau tidak aku dan teman-teman bermain ke sawah milik temanku. Waktu hampir kurang lebih 2 tahunan itu aku habiskan tanpa merasakan dunia games elektronik di arena bermain. Waktu itu aku habiskan untuk mencari teman dan mengenal lingkungan. Bermain bersama teman itu sungguh mengasyikkan apalagi menginjak-injak tanah sawah usai panen. Itu sangat menyenangkan. Bermain secara tradisional seperti itu tidak kalah seru nya dengan bermain di arena bermain. Hal yang selalu aku ingat pada saat itu adalah Ibuku selalu memarahiku apabila aku pulang lewat jam 3 sore dan dalam keadaan celana basah, penuh cucuran keringat dan kulit menjadi hitam setelah itu beliau selalu berkata “kamu itu cewek, liat tuh kulit hitem, berminyak, bau keringat. Mandi dulu sana abis itu tidur siang” hahaha itu adalah pelengkap hariku. Rasanya kalau Ibu ku tidak mengomeli ku sehari saja hidup tidak lengkap. Aku sangat rindu masa-masa itu.
Pada saat aku SMP aku pindah rumah jauh dari dunia sawah dan teman-teman ku. Kini aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Sekarang aku tinggal di suatu pedesaan yang tepat saat itu dibelakang rumahku ada pantai. Aku sering bermain kesana pada saat jam 5 sore, biasanya aku kesana bersama kakak ketiga ku. Sungguh menyenangkan jujur aku tidak pernah tau yang namanya pantai, keindahan pantai dengan pasir putih hanya dapat aku lihat dari film-film yang aku sering aku tonton. Tapi kali ini aku merasakannya ya walaupun pantainya tidak terlalu bersih dan berpasir hitam. Angin pantai sangat segar untuk menghilangkan stres, kejenuhan dan juga menghilangkan kegerahan. Hal yang paling aku suka pada saat berada dipantai itu adalah berfoto-foto dan jalan menyusuri garis pantai berdua bersama kakaku haha kami seperti dua sejoli yang sedang berpacaran.
Tak kurasa kini aku sudah besar dan berumur 15 tahun. Masa kecil hingga remaja ku penuh dengan keindahan, keceriaan rasanya aku sangat ingin kembali ke masa-masa indah itu tanpa masalah sedikit pun. Aku sangat meyadari betul semakin umur kita bertambah masalah yang datang menghampiri kita juga bertambah. Aku selalu mengahadapi masalah hidupku hanya senyuman, karena aku memiliki Bapak yang sangat menyayangi ku dengan sepenuh hatinya, dan aku memiliki Ibu yang selalu mengingatkan dan mengajariku tentang hal-hal yang baik, selain itu aku memiliki 3 kakak laki-laki yang sangat sayang kepadaku dan selalu menjaga ku. Aku sangat menyayangi mereka, walaupun terkadang mereka sedikit menjengkel kan ku tapi tanpa mereka aku bukan apa-apa. Aku akan terus berusaha dan tidak akan menyerah aku akan selalu memberikan senyuman ku untuk mereka orang-orang yang aku sayangi. Ini lah aku, Sukma dulu, sekarang dan selamanya akan terus bersemangat dan akan terus selalu tersenyum untuk mereka. Aku sayang kalian semua.
Cerpen Karangan: Ayu Sukmawathi
Ditulis Oleh : Unknown
Artikel
Indahnya Hidup ini
ini ditulis oleh
Unknown
pada hari
Jumat, 19 April 2013
. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang
Indahnya Hidup ini
dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.
Langganan:
Posting Komentar
(RSS)
mengharukan :) ceritanya bagus banget
BalasHapusObat Penyakit Spilis Raja Singa ? Segera Hubungi Kami Dan Pesan Obatnya Sekarang Juga di Fast Respond : 087705015423 PIN : 207C6F18.
BalasHapus