ENTRI POPULER
-
Puting susu adalah bagian paling sensitif pada payudara perempuan yang tidak boleh disentuh oleh laki-laki manapun kecuali suami sen...
-
Anda telah menjalin hubungan dengan seorang pria yang spesial. Namun Anda masih ragu apakah dirinya ingin menjalani hubungan yang lebi...
-
POLISI Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!? Jony : waktu ngendarain mobil, ke...
-
Tanda-Tanda Seorang Cowok Suka Sama Cewek (Naksir) Bagi taman teman cewek mungkin masih bingung membedakan cowok yang suka atau naksir ...
-
Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya dengan menatap ma...
-
Jancok, jancuk atau dancok adalah sebuah kata khas Surabaya yang telah banyak tersebar hingga meluas ke daerah kulonan (Jawa Timur seb...
-
Artikel ini memberikan informasi untuk dapat memasuki pikiran cewek itu dan lebih dekat dengannya. Ingat dasar keberanian adalah modal ya...
-
Pernikahan merupakan suatu jalan untuk memulai suatu babak babak baru dalam kehidupan seseorang. Bagi seorang wanita, menikah merupakan tem...
-
Tanaman binahong banyak dijumpai disekitar kita dan bisa dijadikan sebagai tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai...
-
Arti Mimpi Seks Makna Mimpi Seksual Anda - Mimpi tidak hanya sekedar buah tidur. Mimpi bisa menjadi petunjuk yang menandakan kondisi s...
Home
»
Cerpen
»
Tentang Aku dan Sahabatku
Hari Minggu 3 Maret 2013 di Jakarta, aku bangun pagi pagi sekali karena ada janji dengan para sahabat2ku yang menamai diri sebagai “3 Angel (Melli, Diah, Fisha)” hahaha… kocak bagiku nama itu. Kusiapkan diri membawa bekal untuk perjalanan ke Kebun Raya Bogor. Ku pamit dengan kedua orang tuaku agar perjalanan kami lancar. Ku tancap gas motor kesayanganku yang ku beri nama “Epo” untuk menuju ke rumah Melli.
Jam 7.45 Diah sudah berada di pom bensin Galur menungguku. Diah berangkat dari rumahnya di Papango, Jakarta Utara menggunakan angkot, maklum dari kita bertiga si Diah ini ga bisa bawa motor, makanya kami menjulukinya dengan sebutan “Ratu Angkot” hihihi. Aku dan Diah pun menuju ke rumah Melli bersama. Sesampai disana masih menunggu si Melli yang baru kelar mandi, memang anak ini kalo hari minggu susah banget buat bangun pagi kalo ga di bangunin.
Jam 8.00 kami bertiga siap berangkat, kami berangkat menggunakan taksi dari depan rumah Melli menuju ke Stasiun Manggarai. Kami memang berniat untuk naik kereta menuju ke Bogor.
Sepanjang perjalanan namanya sekumpulan anak anak bawel terutama aku sama Melli kalau udah becanda suara dua orang seperti suara sekumpulan orang. Sampai di Stasiun kereta tugas si Diah membeli tiket kereta untuk kami bertiga. Dimanapun berada selalu kamera yang kami keluarkan untuk jeprat jepret di Stasiun itu.
Kereta yang akan kami tumpangi pun tiba, Kami bergegas masuk ke kereta tersebut supaya dapat kursi. Perjalanan lumayan lama sampai salah seorang dari kami yang tidur selalu jadi keisengan paparazzi kami. Dan kebetulan aku yang tidur, aku pula yang kena iseng Diah dan Melli, di pasang pula photo aku tidur di profil bbm mereka berdua. Tapi itu adalah sebuah cirri khas dari kami anak anak jail.
Jam 10.00 kami sampai di stasiun Bogor, awalnya kami ingin ke Taman Topi tapi menurutku ga asik jauh jauh ke Bogor Cuma ke Taman Topi. Akhirnya kami pun menuju ke Kebun Raya Bogor beharap di sana ketemu dengan bunga terbesar yang sangat terkenal, apa lagi kalo bukan “Bunga Raflesia” tapi aku senang menyebutnya “Bunga Bangkai”. Karena kami bukan penduduk Bogor kami bingung naik angkot apa untuk menuju ke Bogor. Diah pun bertanya kepada tukang Ojek.
“Maaf pak, numpang Tanya kalo mau ke Kebun Raya Bogor naik angkutan nomor berapa ya?” Tanya si Diah
“Naek 03 Neng, ntar bilang saja turun di kebun raya bogor” Jawab tukang ojek.
“Terima kasih Pak” Ucap kami serempak
Kami pun bergegas naik Angkutan 03 Merah menuju ke Kebun Raya, beruntung sopirnya baik menurunkan kami tepat di depan kebun raya bogor. Dan kami pun sampai di Kebun raya bogor, tak lupa sebelum masuk beli tiket dulu. Tak jauh dari pintu masuk kami di sambut pohon bambu raksasa, karena ukuranya yang sangat besar jadi kami menyebutnya pohom bambu raksasa. Kami pun melanjutkan perjalanan mengelilingi isi kebun raya bogor. Kami menemukan pohon yang sangat besar sekali namanya “Kenari Babi” di situ sepi, dan lanjutkan deh aksi kami untuk pemotretan di pohon tersebut. Lumayan lama pohon besar itu sepi sampai kami bisa puas untuk berpose sesuka kami. Tak lama kemudian banyak juga wisatawan yang datang ke
Pohon kenari babi tersebut, kami pun berjalan kembali menyusuri jalan jalan di kebun raya. Kami mememutuskan untuk istirahat dan membuka bekal yang kami bawa. Kami gelas tikar untuk kami istirahat dan duduk. Lumayan lama kami istirahat, dan kelelahan kami sudah lumayan hilang.
Kami melanjutkan kembali perjalananya, yang kami tuju jembatan cinta, begitu orang orang sekitar menyebutnya. Jembatanya warna merah menyala, konon katanya jika sepasang kekasih melewati jembatan itu akan putus. Mitosnya begitu, kami pun langsung mengambil gambar di jembatan cinta tersebut. Sudah puas pemotretan kembali kami mengelilingi kebun raya bogor lagi. Tapi sayangnya yang kami cari bunga bangkai nya sedang tak berbunga. Kelelahan kami mengelilingi kebun raya bogor tersebut. Sampai kami malas untuk melangkahkan kaki, dari jauh kami melihat padang rumput yang sangat luas, hijau dan sejuk di pandang. Kami bertiga pun langsung berlarian sambil menyiapkan kamera untuk berpose di padang rumput tersebut. Rasanya lelahnya tiba tiba hilang setelah kami melihat padang rumput seluas itu.
Dan Hujan pun mengguyur padang rumput, awalnya kami menghiraukan hujan tersebut namun lama kelamaan hujanya deras sekali, kami pun berlari menuju tempat berteduh yang disana sudah banyak wisatawan lain juga yang berteduh. Karena kami kelelahan akhirnya setelah hujan berhenti kami memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
Jam 15.00 kami sampai di stasiun Bogor untuk kembali ke Jakarta, karena perut kami terasa kelaparan kami berhenti di sebuah warung makan baso yang ada di pasar di samping stasiun. Kami pun makan dengan lahap. Tak lupa kami membeli Asinan sayur dan buah untuk di bawa pulang ke rumah. Selesai makan kami langsung membeli tiket pulang ke Jakarta. Seperti biasa keisengan kami kembali muncul ketika salah satu dari kami tertidur, dan kali ini yang kena ulah iseng dari 3 Angel itu Diah, pules banget Diah tidur, aku dan Melli puas puasin memotret pose tidurnya dan langsung memasang di profil bbm kami. Itu lucu menurut kami, karena sebelum orangnya sadar kalau muka dia di pasang di profil bbm maka belum kami ganti pula photonya.
Kelelahan mungkin bukan di stasiun Manggarai kami turun melainkan sampai ke stasiun Sudirman, tapi disana sudah ada yang jemput kami. Tante Nia namanya, kami keluar stasiun tante Nia belum sampai, piker kami mungkin tante Nia menunggu di bawah fly over. Kami pun menuruni fly over, berjalan di trotoar. Aku dan Diah di depan berdua dan si Melli di belakang kami sendiri. Sedang asik aku dan Diah mengobrol, tanpa tersadar dari arah berlawanan ada orang yang melewati trotoar itu. Kami pun tak ber negative thingking dengan pejalan kaki itu. Setelah kami berpapasan dengan pejalan kaki itu, si pejalan kaki mengagetkan kami dengan tereak “Bhhhaaaaaaarrgg”. Spontan saja tanpa memperdulikan siapa dia, aku tereak dan lari terbirit birit di ikutin melli sama Diah. Aku dan Melli sudah sampai bawah, aku pun berhenti dan bertanya kepada Melli.
“Mel, Si Gembul (Diah) mana?” tanyaku dengan nafas terengah engah
“Gak tau” Jawap Melli
Aku dan Melli pun menengok ke belakang, dan ternyata Diah masih diatas, tanpa sadar kami menertwakanya. Padahal tadi aku dan Diah jalan paling depan. Ya karna badan Diah gendut jadi dia paling belakang. Aku dan Melli pun menyusul Diah dan berucap maaf ke Diah udah ninggalin dia. Tapi masih saja kami ketawa.
Ponsel ku pun berdering, nampak di layar ponsel tertulis “Tante Nia memanggil”.
“Hallo, tante dimana?” tanyaku
“Tante di depan stasiun sudirman, kalian dimana?” jawap tante
“Jiaaah… kami sudah turun dari fly over tan, ya sudah kami naik lagi ke atas deh” Jawabku dengan nafas yang tak beraturan.
“Ya udah, jangan lama ya” Ucap tante
“Iya, tungguin ya tan, kami meluncur…hehehe” jawabku.
Aku pun menyampaikan ke Melli dan Diah kalau tante ada di depan stasiun. Dengan kelelahan mereka kompak berkata “Jiaaah… udah capek capek turun”
“Yawda si, dari pada kita naik angkutan lagi dari sini” Ucapku.
Walaupun kelelahan kami pun naik fly over kembali menuju depan stasiun sudirman. Di perjalanan kami masih ketawa mengingat kejadian tadi Diah lari paling belakang. Dari kejauhan sudah nampak mobil Honda Jazz White, yah itu mobil om Uda dan tante Nia. Kami bergegas masuk ke Mobil.
Didalam mobil tante Nia bertanya apa saja yang dilakukan di Kebun Raya Bogor, kami pun bercerita apa yang kami lakukan termasuk saat menunggu tante di fly over tadi. Karena kami selalu kompak dan lucu makanya orang terdekat kami selalu ingin tau apa yang kami lakukan saat kami jalan jalan.
Sesampai di rumah Melli kami pun melanjutkan untuk merancang perjalanan kembali liburan nanti. “Jogja” itu kota yang akan kami tuju. Ku mabil motorku si “ Epo” yang slalu setia menemaniku kemanapun kami pergi. Aku dan Diah pamit untuk pulang, aku pun mengantarkan Diah lebih dulu ke rumahnya di papango sebelum aku pulang ke rumah.
Sampai di rumahku di Kemayoran jam 19.00, aku pun langsung bergegas untuk mandi agar tak keluar malasnya jika berlama lama tiduran.
Tunggu cerita kami untuk berlibur ke Jogja ya…
Sedikit tentang kami yang hobby jalan jalan (Backpaker)
Cerpen Karangan: Nafisa
Tentang Aku dan Sahabatku
Hari Minggu 3 Maret 2013 di Jakarta, aku bangun pagi pagi sekali karena ada janji dengan para sahabat2ku yang menamai diri sebagai “3 Angel (Melli, Diah, Fisha)” hahaha… kocak bagiku nama itu. Kusiapkan diri membawa bekal untuk perjalanan ke Kebun Raya Bogor. Ku pamit dengan kedua orang tuaku agar perjalanan kami lancar. Ku tancap gas motor kesayanganku yang ku beri nama “Epo” untuk menuju ke rumah Melli.
Jam 7.45 Diah sudah berada di pom bensin Galur menungguku. Diah berangkat dari rumahnya di Papango, Jakarta Utara menggunakan angkot, maklum dari kita bertiga si Diah ini ga bisa bawa motor, makanya kami menjulukinya dengan sebutan “Ratu Angkot” hihihi. Aku dan Diah pun menuju ke rumah Melli bersama. Sesampai disana masih menunggu si Melli yang baru kelar mandi, memang anak ini kalo hari minggu susah banget buat bangun pagi kalo ga di bangunin.
Jam 8.00 kami bertiga siap berangkat, kami berangkat menggunakan taksi dari depan rumah Melli menuju ke Stasiun Manggarai. Kami memang berniat untuk naik kereta menuju ke Bogor.
Sepanjang perjalanan namanya sekumpulan anak anak bawel terutama aku sama Melli kalau udah becanda suara dua orang seperti suara sekumpulan orang. Sampai di Stasiun kereta tugas si Diah membeli tiket kereta untuk kami bertiga. Dimanapun berada selalu kamera yang kami keluarkan untuk jeprat jepret di Stasiun itu.
Kereta yang akan kami tumpangi pun tiba, Kami bergegas masuk ke kereta tersebut supaya dapat kursi. Perjalanan lumayan lama sampai salah seorang dari kami yang tidur selalu jadi keisengan paparazzi kami. Dan kebetulan aku yang tidur, aku pula yang kena iseng Diah dan Melli, di pasang pula photo aku tidur di profil bbm mereka berdua. Tapi itu adalah sebuah cirri khas dari kami anak anak jail.
Jam 10.00 kami sampai di stasiun Bogor, awalnya kami ingin ke Taman Topi tapi menurutku ga asik jauh jauh ke Bogor Cuma ke Taman Topi. Akhirnya kami pun menuju ke Kebun Raya Bogor beharap di sana ketemu dengan bunga terbesar yang sangat terkenal, apa lagi kalo bukan “Bunga Raflesia” tapi aku senang menyebutnya “Bunga Bangkai”. Karena kami bukan penduduk Bogor kami bingung naik angkot apa untuk menuju ke Bogor. Diah pun bertanya kepada tukang Ojek.
“Maaf pak, numpang Tanya kalo mau ke Kebun Raya Bogor naik angkutan nomor berapa ya?” Tanya si Diah
“Naek 03 Neng, ntar bilang saja turun di kebun raya bogor” Jawab tukang ojek.
“Terima kasih Pak” Ucap kami serempak
Kami pun bergegas naik Angkutan 03 Merah menuju ke Kebun Raya, beruntung sopirnya baik menurunkan kami tepat di depan kebun raya bogor. Dan kami pun sampai di Kebun raya bogor, tak lupa sebelum masuk beli tiket dulu. Tak jauh dari pintu masuk kami di sambut pohon bambu raksasa, karena ukuranya yang sangat besar jadi kami menyebutnya pohom bambu raksasa. Kami pun melanjutkan perjalanan mengelilingi isi kebun raya bogor. Kami menemukan pohon yang sangat besar sekali namanya “Kenari Babi” di situ sepi, dan lanjutkan deh aksi kami untuk pemotretan di pohon tersebut. Lumayan lama pohon besar itu sepi sampai kami bisa puas untuk berpose sesuka kami. Tak lama kemudian banyak juga wisatawan yang datang ke
Pohon kenari babi tersebut, kami pun berjalan kembali menyusuri jalan jalan di kebun raya. Kami mememutuskan untuk istirahat dan membuka bekal yang kami bawa. Kami gelas tikar untuk kami istirahat dan duduk. Lumayan lama kami istirahat, dan kelelahan kami sudah lumayan hilang.
Kami melanjutkan kembali perjalananya, yang kami tuju jembatan cinta, begitu orang orang sekitar menyebutnya. Jembatanya warna merah menyala, konon katanya jika sepasang kekasih melewati jembatan itu akan putus. Mitosnya begitu, kami pun langsung mengambil gambar di jembatan cinta tersebut. Sudah puas pemotretan kembali kami mengelilingi kebun raya bogor lagi. Tapi sayangnya yang kami cari bunga bangkai nya sedang tak berbunga. Kelelahan kami mengelilingi kebun raya bogor tersebut. Sampai kami malas untuk melangkahkan kaki, dari jauh kami melihat padang rumput yang sangat luas, hijau dan sejuk di pandang. Kami bertiga pun langsung berlarian sambil menyiapkan kamera untuk berpose di padang rumput tersebut. Rasanya lelahnya tiba tiba hilang setelah kami melihat padang rumput seluas itu.
Dan Hujan pun mengguyur padang rumput, awalnya kami menghiraukan hujan tersebut namun lama kelamaan hujanya deras sekali, kami pun berlari menuju tempat berteduh yang disana sudah banyak wisatawan lain juga yang berteduh. Karena kami kelelahan akhirnya setelah hujan berhenti kami memutuskan untuk kembali ke Jakarta.
Jam 15.00 kami sampai di stasiun Bogor untuk kembali ke Jakarta, karena perut kami terasa kelaparan kami berhenti di sebuah warung makan baso yang ada di pasar di samping stasiun. Kami pun makan dengan lahap. Tak lupa kami membeli Asinan sayur dan buah untuk di bawa pulang ke rumah. Selesai makan kami langsung membeli tiket pulang ke Jakarta. Seperti biasa keisengan kami kembali muncul ketika salah satu dari kami tertidur, dan kali ini yang kena ulah iseng dari 3 Angel itu Diah, pules banget Diah tidur, aku dan Melli puas puasin memotret pose tidurnya dan langsung memasang di profil bbm kami. Itu lucu menurut kami, karena sebelum orangnya sadar kalau muka dia di pasang di profil bbm maka belum kami ganti pula photonya.
Kelelahan mungkin bukan di stasiun Manggarai kami turun melainkan sampai ke stasiun Sudirman, tapi disana sudah ada yang jemput kami. Tante Nia namanya, kami keluar stasiun tante Nia belum sampai, piker kami mungkin tante Nia menunggu di bawah fly over. Kami pun menuruni fly over, berjalan di trotoar. Aku dan Diah di depan berdua dan si Melli di belakang kami sendiri. Sedang asik aku dan Diah mengobrol, tanpa tersadar dari arah berlawanan ada orang yang melewati trotoar itu. Kami pun tak ber negative thingking dengan pejalan kaki itu. Setelah kami berpapasan dengan pejalan kaki itu, si pejalan kaki mengagetkan kami dengan tereak “Bhhhaaaaaaarrgg”. Spontan saja tanpa memperdulikan siapa dia, aku tereak dan lari terbirit birit di ikutin melli sama Diah. Aku dan Melli sudah sampai bawah, aku pun berhenti dan bertanya kepada Melli.
“Mel, Si Gembul (Diah) mana?” tanyaku dengan nafas terengah engah
“Gak tau” Jawap Melli
Aku dan Melli pun menengok ke belakang, dan ternyata Diah masih diatas, tanpa sadar kami menertwakanya. Padahal tadi aku dan Diah jalan paling depan. Ya karna badan Diah gendut jadi dia paling belakang. Aku dan Melli pun menyusul Diah dan berucap maaf ke Diah udah ninggalin dia. Tapi masih saja kami ketawa.
Ponsel ku pun berdering, nampak di layar ponsel tertulis “Tante Nia memanggil”.
“Hallo, tante dimana?” tanyaku
“Tante di depan stasiun sudirman, kalian dimana?” jawap tante
“Jiaaah… kami sudah turun dari fly over tan, ya sudah kami naik lagi ke atas deh” Jawabku dengan nafas yang tak beraturan.
“Ya udah, jangan lama ya” Ucap tante
“Iya, tungguin ya tan, kami meluncur…hehehe” jawabku.
Aku pun menyampaikan ke Melli dan Diah kalau tante ada di depan stasiun. Dengan kelelahan mereka kompak berkata “Jiaaah… udah capek capek turun”
“Yawda si, dari pada kita naik angkutan lagi dari sini” Ucapku.
Walaupun kelelahan kami pun naik fly over kembali menuju depan stasiun sudirman. Di perjalanan kami masih ketawa mengingat kejadian tadi Diah lari paling belakang. Dari kejauhan sudah nampak mobil Honda Jazz White, yah itu mobil om Uda dan tante Nia. Kami bergegas masuk ke Mobil.
Didalam mobil tante Nia bertanya apa saja yang dilakukan di Kebun Raya Bogor, kami pun bercerita apa yang kami lakukan termasuk saat menunggu tante di fly over tadi. Karena kami selalu kompak dan lucu makanya orang terdekat kami selalu ingin tau apa yang kami lakukan saat kami jalan jalan.
Sesampai di rumah Melli kami pun melanjutkan untuk merancang perjalanan kembali liburan nanti. “Jogja” itu kota yang akan kami tuju. Ku mabil motorku si “ Epo” yang slalu setia menemaniku kemanapun kami pergi. Aku dan Diah pamit untuk pulang, aku pun mengantarkan Diah lebih dulu ke rumahnya di papango sebelum aku pulang ke rumah.
Sampai di rumahku di Kemayoran jam 19.00, aku pun langsung bergegas untuk mandi agar tak keluar malasnya jika berlama lama tiduran.
Tunggu cerita kami untuk berlibur ke Jogja ya…
Sedikit tentang kami yang hobby jalan jalan (Backpaker)
Cerpen Karangan: Nafisa
Ditulis Oleh : Unknown
Artikel
Tentang Aku dan Sahabatku
ini ditulis oleh
Unknown
pada hari
Jumat, 19 April 2013
. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang
Tentang Aku dan Sahabatku
dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini.
Langganan:
Posting Komentar
(RSS)
cerita yang bagus :)
BalasHapusObat Penyakit Spilis Raja Singa ? Segera Hubungi Kami Dan Pesan Obatnya Sekarang Juga di Fast Respond : 087705015423 PIN : 207C6F18.
BalasHapus